MAIYAHKUDUS.COM

SESRAWUNGAN

SEMAK TADABBURAN- 15 Januari 2022

 

Sesrawungan ( Ngalor-ngidul-ngulon-ngetan) – Seperti agenda-agenda biasanya dimana “Sedulur Semak” mengadakan suatu kegiatan sinau bareng. Kegiatan atau acara bulanan ini biasanya diadakan di malem minggu ke dua awal bulan namun terkadang juga menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada. Memulai acara di tahun yang baru saja berganti, sedulur maiyah kudus kali ini mengusung tema “ Sesrawungan (Ngalor-ngidul-ngulon-ngetan)” dimana tema ini disepakati oleh sedulur maiyah kudus dalam mendiskusikan atau mentadabburi suatu keadaan yang ada disekitar masyarakat.

Sedulur Maiyah Kudus mengusung tema “Sesrawungan ( Ngalor-ngidul-ngulon-ngetan)” dengan harapan agar semua mampu untuk menyatu dan berselaras antara satu sama lain, yang nanti juga akan ditemani oleh beberapa narasumber dan juga kegembiraan. Dalam hal sesrawungan kali ini dimana kita mengamati dan meneliti perkembangan zaman ada banyak sekali persoalan yang menarik untuk dibahas. Semakin majunya IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) serta masih belum stabilnya keadaan sekitar terkait dengan Pandemi C-19 sekarang mengikat beberapa dampak.

Semenjak adanya Covid-19 manusia cenderung tempramental menghadapi sesuatu yang datang secara tiba-tiba dan mengakibatkan “Sesrawungan” terkendala, namun hal ini juga mampu membuat suatu perkembangan dan kemajuan dalam hal teknologi yang diusung dengan kemajuan globalisasi diseluruh dunia. Hampir semua sektor mengalami kemerosotan, baik itu ekonomi, pendidikan, bisnis, pekerjaan,dll.

Kebudayaan juga terpengaruhi oleh adanya Pandemi C-19 dimana sering kita jumpai para seniman dan pekerja seni serta pagelaran acara adat istiadat “ngalor-ngidul-ngetan-ngulon” dalam menanggapi adanya keadaan yang tidak terduga ini, terlebih bagi mereka yang memang mata pencahariannya sebagai pekerja seni tidak ada yang lain akan mengalami kesulitan dalam menghadapi hal tersebut.

Kegiatan bulanan “Semak Tadabburan” selalu mencari formula untuk sebisa mungkin memahami, menelaah, mengakulturasikan, mengaplikasikan apa yang menjadi suatu permasalahan sehingga kita semua mampu membangun frekuensi yang selaras untuk mawas diri, selalu mengaca diri dan mengaca suatu keadaan apapun saja dan dimanapun saja.

Sedulur Maiyah Kudus (Semak) adalah Majelis Masyarakat Maiyah di Kota Kudus, yang merupakan bagian dari Masyarakat Maiyah Nusantara.