MAIYAHKUDUS.COM

Semak Tumpengan

Reportase 4 Tahun Semak bagian 3

Kita bisa menemukan berbagai macam makna dari sajian makanan yang disebut tumpeng. Ada yang memaknai tumpeng sebagai akronim dari “yen metu kudu mempeng“, artinya jika melakukan sesuatu harus disertai tekad yang kuat dan ketekunan hingga tujuan tercapai. Ada pula yang memaknai tumpeng sebagai simbolisasi hubungan vertikal (spiritual) seperti bentuk kerucut pada bagian atas tumpeng dan hubungan kemanfaatan sesama makhluk disimbolisasikan bagian bawah tumpeng yang melebar.

Bisa jadi tumpeng yang disajikan di milad Sedulur Maiyah Kudus ke empat tahun ini merupakan presentasi dari makna-makna tersebut sesuai komposisi acara tadabburan yang setiap bulan dilaksanakan. Ada sisi spiritual mengajak jamaah untuk tetap tegak lurus keimanannya kepada Tuhan. Ada sisi intelektualitas sebagai laboratorium ilmu disimbolkan dengan berbagai varian warna dan rasa pada tumpeng. Dan sisi kegembiraan perlambang saling berbagi untuk kebahagiaan bersama seperti bentuk tumpeng yang melingkar pada bagian bawahnya.

Memasuki pukul delapan malam Gus Syafiq yang baru saja hadir didaulat untuk memimpin doa pemotongan tumpeng. Namun sebelumnya beliau mengajak Mas Lukman dan beberapa pegiat lain turut naik ke panggung mendampingi moderator dan Mas Iwan Pranoto selaku koordinator Sedulur Maiyah Kudus. Dengan bersemangat Gus Syafiq memberikan semangat kepada jamaah dengan tiga kali bacaan takbir yang diikuti jamaah.

Dalam kesempatan ini Mas Iwan Pranoto menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh jamaah dan kepada perwakilan simpul-simpul kota lain yang selama ini saling bersinergi dalam ruang tumbuh maiyah. Ia menganalogikan Semak seperti anak usia 4 tahun di mana di usia tersebut manusia mulai mampu menyatukan potongan-potongan informasi yang diterima, namun masih sebatas berdasar dengan intuisi alamiah dan bersifat individual. Dan milad ini harus menjadi momentum untuk bisa mengaplikasikan khasanah-khasanah luhur maiyah menjadi laku hidup terutama ketika jamaah dihadapkan dengan problematika dan dinamika hidup masing-masing.

Sebenarnya sebelum sesi pemotongan tumpeng ada penampilan penyair hebat yang turut datang dan mengisi gelaran pada malam hari ini yaitu Gus Amar dan Tiyo Ardiyanto. Namun sepertinya lebih afdol dibahas dalam tulisan tersendiri. Sembari menikmati alunan musik dari Baston Band, kerinduan jamaah makin memuncak tak sabar untuk tersambung dengan Mas Sabrang sebentar lagi. [BWH]

Sedulur Maiyah Kudus (Semak) adalah Majelis Masyarakat Maiyah di Kota Kudus, yang merupakan bagian dari Masyarakat Maiyah Nusantara.